TANJUNGPINANG – Badan Pusat Statistik mencatat, Provinsi Kepulauan Riau pada Maret 2020 mengalami deflasi 0,40 persen. Hal itu terjadi, karena adanya penurunan indeks harga konsumen dari 103,48 di Februari menjadi 103,07 di Maret 2020.
Kepala BPS Kepri, Zulkipli mengatakan, deflasi di wilayah itu merupakan ekses secara akumulasi, dari deflasi di Kota Batam 0,39 persen dan Kota Tanjungpinang 0,40 persen. “Inflasi tahun kalender (Januari-Maret 2020) sebesar -0,38 persen. Inflasi tahun ke tahun (Maret 2020 terhadap Maret 2019) sebesar 1,09 persen,” ujarnya di Tanjungpinang, Rabu (1/4/2020).
Kota Tanjungpinang dan Kota Batam menduduki peringkat ke-5 dan ke-6, dari 14 kota yang mengalami deflasi di Sumatera. Dilihat dari kelompok indeks harga konsumen, deflasi pada Maret 2020 disebabkan turunnya indeks tiga kelompok, yaitu kelompok transportasi mengalami penurunan 3,08 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,55 persen, dan kelompok pakaian dan alas kaki 0,05 persen.
Sebaliknya, terdapat lima kelompok yang mengalami kenaikan, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 2,05 persen, kelompok kesehatan 0,23 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman 0,21 persen.
Kelompok lain, yang naik indeks harga konsumennya adalah, rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,08 persen. Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan, serta pemeliharaan rutin rumah tangga naik sebesar 0,01 persen. “Sedangkan tiga kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks harga,” jelasnya.
