KKP Rintis Pengembangan Bank Genetik Ikan Indonesia

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

JAKARTA — Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mulai merintis pengembangan Bank Gen Ikan Indonesia (Indonesian Fish Gene Bank), dalam rangka pelestarian, peningkatan dan pemanfaatan plasma nutfah perikanan berkelanjutan.

“Sumber daya genetik ikan (SDGI) kita melimpah, itu diakui dunia bahwa Indonesia sebagai salah satu negara megabiodiversitas” ungkap Sjarief Widjaja Kepala BRSDM KKP di Jakarta, Kamis (2/4/2020).

Namun diakui Sjarif pemanfaatan SDGI masih belum optimal. Meskipun diketahui, di sisi lain, eksploitasi pemanfaatan beberapa jenis ikan sudah melebihi batas optimal yang bisa berdampak terhadap kualitas dan kuantitas jenis-jenis ikan tersebut di alam.

Menurutnya, pengelolaan plasma nutfah di Indonesia perlu dilakukan secara lebih komprehensif dan optimal, baik dalam hal pemanfaatan budidaya, penangkapan maupun upaya pelestariannya agar lebih optimal.

Terlebih saat ini, dikatakan Sjarief, terdapat sekitar 4.748 potensi SDG Indonesia, yang sudah teridentifikasi dan prosesnya pun masih terus berjalan. BRSDM ungkapnya, terus melakukan identifikasi jenis ikan endemik Indonesia melalui aplikasi yang sudah di siapkan

“Kami sudah siapkan Sistem Informasi Sumberdaya Genetik Ikan Indonesia (SIGENI), yang akan dirilis secara resmi usai Pandemi Covid 19 berakhir,” tukasnya.

Sigeni sendiri jelasnya, tak hanya mengidentifikasi spesies, tapi menginformasikan status kelimpahan stok di alam. Kondisi atau status kelimpahan ikan pun akan dikategorikan berdasarkan kelimpahan atau volume tersebut, mulai dari ikan dengan kategori populasi yang masih aman atau banyak, sudah mulai jarang, hampir tidak ada, atau punah.

Lihat juga...