Liga Premier Tak Dirampungkan, Burnley Terancam Merugi Rp1 Triliun
JAKARTA – Klub sepak bola Burnley mengungkapkan, mereka terancam merugi sekira 50 juta poundsterling atau sekira Rp1 triliun, jika Liga Premier Inggris musim 2019/20 tak dirampungkan, karena dibayangi ketidakpastian pandemi virus corona.
Hal itu diumumkan Burnley lewat laman resminya pada Sabtu (4/4/2020), menanggapi hasil keputusan rapat Liga Premier yang disampaikan sehari sebelumnya, terkait perpanjangan masa penangguhan tanpa tenggat waktu. “Burnley berusaha bersikap transparan terhadap suporter, staf dan pemangku kepentingan, bahwa perpanjangan penangguhan ini menimbulkan tantangan signifikan untuk klub,” demikian tulis pernyataan tersebut, Sabtu (4/4/2020).
Jika musim dilanjutkan dan pertandingan digelar tanpa penonton, maka Burnley bakal kehilangan 5 juta poundsterling dari pos penjualan tiket empat laga kandang tersisa. Burnley juga memperkirakan bakal kehilangan 45 juta poundsterling lagi dari hak siar, serta beberapa pos pendapatan lainnya, jika musim tak dilanjutkan sama sekali.
Angka 50 juta poundsterling tersebut, menurut Burnley menjadi patokan minimum, sebab beberapa klub Liga Premier lainnya bisa saja merugi hingga 100 juta poundsterling. “Ini situasi yang tidak pernah terjadi bagi kami dan klub-klub Liga Premier, yang mungkin tak pernah kami perkirakan beberapa pekan lalu,” kata Direktur Utama Burnley, Mike Garlick.
Menurut Garlick, persoalan krisis finansial akibat pandemi virus corona bukan saja masalah yang dihadapi Burnley. Tetapi ekosistem sepak bola secara keseluruhan, termasuk masyarakat yang selama ini kecipratan rejeki dari pertandingan-pertandingan Liga Premier juga terdampak.