Menanti ‘Full Pink Supermoon’ yang Indah

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Pada minggu ini, pecinta langit akan kembali dimanjakan dengan Supermoon. Bulan purnama yang lebih terang ini, dikenal dengan nama Full Pink Supermoon.

Staf Astronomi Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ), Mohammad Rayhan, menjelaskan bahwa penamaan Full Pink Supermoon ini bukan karena warna bulan berubah menjadi pink atau merah jambu.

“Penamaan bulan purnama, itu biasanya mengikuti budaya atau kejadian yang terjadi di wilayah tersebut. Nah, bulan purnama April ini, disebut Full Pink Supermoon berawal dari budaya di Amerika,” kata Rayhan saat dihubungi, Minggu (5/4/2020).

Full Pink Supermoon, berdasarkan literatur, merupakan penamaan dari munculnya bunga wild creeping phlox atau dikenal juga dengan nama moss pink.

Tanaman Wild Creeping Phlox warna Pink, yang dinyatakan sebagai dasar penamaan Full Pink Supermoon, Minggu (5/4/2020)- Foto: Ranny Supusepa

“Bunga ini merupakan bunga yang memiliki banyak warna. Dan sepertinya pada bulan April ini, yang berwarna pink yang paling banyak tumbuh. Bunga ini juga merupakan bunga asli dari daerah Amerika Utara,” ujarnya.

Rayhan menjelaskan purnama pada bulan April ini merupakan purnama dengan posisi bulan yang terdekat dengan bumi sepanjang tahun.

“Efeknya, bulan akan terlihat lebih besar tujuh persen dan 15 persen lebih terang dibandingkan bulan purnama biasa,” ujarnya.

Founder Langit Selatan, Avivah, memaparkan bahwa jarak bulan dengan bumi pada saat bulan purnama  April ini adalah 356.907 km.

Founder Langit Selatan Avivah saat dihubungi, Minggu (5/4/2020) – Foto: Ranny Supusepa
Lihat juga...