Mendampingi Belajar Anak di Masa Pandemi COVID-19
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
SEMARANG – Di tengah pandemi covid-19, kebijakan bekerja, belajar dan beribadah dari rumah masih terus berjalan. Di satu sisi, dengan berjalannya waktu, juga semakin nampak pola yang ada tentang bagaimana para orang tua ini mendampingi anak mereka.
“Seiring berjalan waktu, semakin banyak permasalahan yang muncul, dari kebijakan belajar dan bekerja dari rumah. Tidak saja dari orang tua tetapi juga dari anak. Kebosanan mulai melanda, anak-anak mulai tidak mau mengerjakan tugas dari sekolah. Sementara, orang tua juga tidak semua waktunya untuk mendampingi kebutuhan anak, karena tuntutan pekerjaan harus menyelesaikan,” papar Kepala Pusat Kependudukan Perempuan dan Perlindungan Anak (PKPPA) LPPM Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Dr. Arri Handayani, S.Psi, M.Si, di kampus tersebut, Kamis (30/4/2020).
Bahkan bagi ibu yang tidak bekerja pun, lanjut Arri, juga akan timbul masalah, karena berbagi waktu untuk keperluan domestik rumah tangga dan mendampingi anak terkait tugas-tugas belajar.
“Belum lagi, banyak konten materi pembelajaran sekolah, yang tidak sepenuhnya dapat dipahami orang tua, sehingga orang tua sendiri menjadi lebih sensitif karenanya. Saat anak bertanya soal pembelajaran, karena orang tua kurang memahami, justru menjadi marah,” terangnya.
Padahal, lanjutnya, keberadaan keluarga di rumah yang hampir 24 jam, dalam situasi pandemi covid-19, merupakan momen berharga untuk menguatkan hubungan orang tua dan anak.
“Akan tetapi kenyataannya, justru sering timbul pertikaian antara anak dan orang tua, karena tugas belajar ini. Sampai-sampai muncul anggapan bahwa ayah ibu lebih galak dari bapak ibu guru di sekolah,” tandasnya lagi.