Panen Awal Ramadan Untungkan Petani Melon di Lamsel

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

LAMPUNG — Panen komoditas pertanian jenis melon (cucumis melo) yang bertepatan dengan masuknya puasa Ramadhan memberikan keuntungan tersendiri bagi petani di wilayah Lampung Selatan (Lamsel).

Atin, petani melon di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan menyebutkan, sekitar 20 ribu batang ditanam pada lahan seluas empat hektare. Tanaman yang kerap diminati saat bulan Ramadan telah ditanam dua bulan sebelumnya.

Pola tanam terjadwal dalam budidaya melon dilakukan menyesuaikan permintaan pasar. Pasar lokal masih sangat potensial memenuhi kebutuhan masyarakat. Meski Ramadan 1441 Hijriah tahun ini tidak seramai tahun lalu, ia optimis hasil panen melon miliknya akan terjual.

“Petani melon kerap memiliki kluster untuk memudahkan penjualan dan saya sebagai petani juga sekaligus sebagai penampung hasil panen selanjutnya akan dikirim ke Bandarlampung dan kota di Lampung,” terang Atin saat ditemui Cendana News, Jumat (24/4/2020)

Pada level petani harga rata rata Rp7.500 perkilogram dan ia bisa mendapat hasil Rp37,5juta untuk hasil panen sebanyak 5 ton.

Atin menyebut saat ini memilih memenuhi pasokan pasar lokal. Sebab sebelumnya ia memenuhi pasokan pasar di wilayah Cilegon dan Tangerang, namun imbas kondisi ekonomi kurang baik selama masa pandemi Covid-19.

“Lebih baik menjual hasil panen melon di pasar lokal karena biaya operasional bisa lebih ditekan,”terang Atin.

Petani lain, Khoirul di Desa Bakauheni menanam sekitar 7.000 batang tanaman melon. Sesuai target ia bisa memanen sekitar 4 ton melon.

“Menanam melon bagi saya menjadi usaha musiman. Sebelum Ramadan telah mempersiapkan lahan,” cetus Khoirul.

Lihat juga...