Pembudidaya Kerang Hijau di Lamsel Terdampak Covid-19
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Pembudidaya kerang hijau atau Perna viridis di pesisir timur Lampung Selatan mengalami kesulitan penjualan pascapanen, akibat wabah Covid-19.
Amran Hadi, pembudidaya kerang hijau di Dusun Sukabandar, Desa Legundi, Kecamatan Ketapang, menyebut sulitnya penjualan kerang hijau merupakan imbas tidak langsung dari wabah Coronavirus Disease (Covid-19).
Pada kondisi normal, permintaan pasar akan kerang hijau per bulan mencapai dua ton. Namun, kini permintaan hanya mencapai satu ton. Berkurangnya permintaan kerang hijau imbas sejumlah pelanggan yang berhenti melakukan pemesanan. Sebelumnya, permintaan kerang hijau berasal dari Bandarlampung, Lampung Timur dan sejumlah kota lain.
Berkurangnya penjualan kerang hijau, menurut Amran Hadi imbas sejumlah pedagang yang berhenti beroperasi. Pelanggan yang dominan pemilik restoran, warung makan, pedagang keliling di pusat keramaian sudah tidak memesan sejak satu bulan terakhir. Padahal, setiap hari rata-rata ia mendapat permintaan sekitar 50 ton kerang hijau.
“Setelah muncul wabah Corona, sejumlah pelanggan berhenti memesan kerang hijau karena tidak berjualan, jika pun ada pesanan berasal dari para pedagang untuk memenuhi konsumen masyarakat umum, tapi jumlahnya tidak banyak,” terang Amran Hadi, Senin (13/4/2020).
Amran Hadi yang juga ketua kelompok Sinar Semendo bagi pembudidaya kerang hijau, mengatakan, kondisis tersebut diperkirakan masih berlangsung lama. Sebab, adanya imbauan tidak boleh melakukan kegiatan keramaian ikut mendorong penurunan permintaan kerang hijau. Terlebih, sejumlah objek wisata dan pusat hiburan telah tutup sejak sebulan silam.