Perempuan Peduli Gambut di HSU Produksi 12.500 Masker

Masker menjadi alat bantu yang sangat penting untuk melindungi kesehatan dari penyebaran virus COVID-19 dan bencana asap Karhutla, yang sama-sama mempengaruhi kesehatan pernapasan.

Aroma Jeruk Nipis

BRG menyiapkan bahan pembuatan 12.500 masker kepada kelompok perajin di delapan Desa Peduli Gambut (DPG), yakni 6 DPG di Hulu Sungai Utara yang terpusat pada kelompok perajin purun di 4 kecamatan, Danau Panggang ( Sungai Namang dan Darussalam).

Kemudian di Amuntai Selatan (Murung Panggang), Haur Gading (Pulantani dan Tambak Sari Panji) dan Banjang (Kaludan Kecil), dan kelompok penjahit di dua DPG di Balangan yang berpusat di Kecamatan Lampihong (Teluk Karya dan Tanah Habang Kanan).

Ketua Sasirangan pewarna alam Eco Teratai, Linda mengatakan, masker yang mereka produksi bukan masker biasa.

Mereka mencelupkan bahan masker tersebut dengan bahan jeruk nipis untuk menambah aroma masker yang segar.

“Alhamdulillah minggu ini BRG mendukung kami untuk membuat masker dengan jumlah yang lebih banyak lagi,” katanya.

Hampir semua kelompok perempuan pengrajin menjalani aktivitas yang padat, dengan banyaknya pesanan pembuatan masker di masa COVID-19, melalui program Padat Karya Tunai di desa-desa setempat dan sekitar.

Kelompok Berkat Jaya, yang beranggotakan 7 orang penjahit merasa kewalahan menerima pesanan masker.

Sebelum ada program Padat Karya Tunai, mereka sudah membuat masker yang dijual secara online dan pesanan dari desa-desa di sekitar kecamatan Lampihong, Balangan.

Namun, ketika pelaksanaan program padat karya tersebut dimulai, otomatis desa-desa yang tidak memiliki kelompok jahit, memesan pada kami, katanya.

Lihat juga...