Permintaan Kelapa Muda di Bandar Lampung, Meningkat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Satu porsi kelapa muda lengkap dengan air yang manis tanpa campuran dijual Rp10.000. Memakai campuran gula merah dan jeruk peras dijual Rp13.000.
Penjualan kelapa muda menurutnya sekaligus persiapan jelang bulan puasa atau Ramadan. Pada tahun ini awal puasa yang akan mulai pada 24 April mendatang ia telah memesan kelapa muda kepada sejumlah petani.
Namun adanya larangan berkerumun, bepergian dan menjaga jarak untuk kesehatan ia memastikan permintaan akan menurun. Berkurangnya warga bepergian sekaligus membuat penjualan menurun.
“Saat ini permintaan masih meningkat karena banyak warga yang membeli untuk dibawa pulang lebih dari dua porsi per orang,” cetusnya.
Pedagang kelapa muda lain bernama Safandi di Jalan Cut Nyak Dien, Tanjung Karang Pusat menyebut mengalami peningkatan penjualan.

Air kelapa muda yang dipercaya bermanfaat untuk kesehatan diminati untuk menjaga daya tahan tubuh. Sebagian warga yang dominan melakukan kegiatan bekerja dari rumah (work from home) memilih membeli untuk dibawa pulang.
“Biasanya banyak yang membeli untuk dinikmati pada warung, namun sekarang banyak dibawa pulang untuk hindari kerumunan,” cetusnya.
Sebagian pembeli menurutnya merupakan warga yang usai melakukan olahraga. Sebab selama masa pandemi Covid-19 anjuran melakukan kegiatan olahraga menjadi cara menjaga kebugaran tubuh.