Stigma Buruk Covid-19 Sebabkan Pasien tak Jujur soal Kesehatan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Saat ini mereka yang tertular Covid-19 ucapnya, dan bisa saja suatu saat kita yang kena. Mereka, sejatinya juga tidak mau tertular Covid-19 sehingga harus diberi dukungan, bukan hujatan dan penolakan.
“Bagikan kasih sayang, karena saat ini, kasih sayang akan sangat bermanfaat dan bisa menjadi salah satu solusi menghadapi pandemi Covid-19. Ayo kita putuskan rantai penyebaran stigma dan diskriminasi Covid-19,” ajaknya.
Cari info yang benar terkait Covid-19 pesan Asep, dan jangan menjadi penyebar hoaks Covid-19. Pengetahuan tentang Covid-19 akan mampu memutus penularan sehingga mari bersatu melakukan edukasi yang tepat.
“Pandemi Covid-19 semakin berat dengan adanya pandemi hoaks Covid-19. Mari bersatu lawan stigma dan diskriminasi agar negeri kita cepat terbebas dari Covid-19,” pintanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, dr. Clara Y. Francis juga menyesalkan, masih terjadinya stigma dan diskriminasi termasuk juga oleh tenaga kesehatan sendiri yang belum memahami mengenai penyakit ini.
“Dari bahasa tubuh petugas medis yang masih takut menangani pasien yang diduga terjangkit Covid-19 membuat masyarakat yang menyaksikan pun pasti mengikuti. Kalau tenaga medis saja takut bagaimana dengan masyarakat,” ungkapnya.