Tausiah Ramadan MUI di Tengah Pandemi Covid-19
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Menurut Din, pemerintah hendaknya memastikan tercukupinya kebutuhan APD dan obat-obatan bagi rumah sakit rujukan agar upaya penanganan dan penyembuhan pasien Corona berjalan optimal dan efektif, sehingga Indonesia kembali sehat.
Wantim MUI juga mensosialisasikan pandangan kemanusiaan terhadap warga yang terpapar Corona. Dengan terus memberikan dukungan kesembuhan dan kesehatan kepada mereka berpegang kepada mekanisme dan protokol kesehatan dari pemerintah.
“Jangan memandang mereka sebagai orang yang terdiskriminasi dan dianggap aib serta sampah masyarakat yang ditelantarkan, termasuk menolak jenazahnya untuk dimakamkan,” tukas Din.
Dalam suasana keprihatinan pandemi Corona, Din juga meminta seyogyanya umat Islam menunda aktivitas mudik Lebaran saat merayakan Idul Fitri nanti.
Ini menurutnya, untuk memutus mata rantai penyebaran dan menekan penyebaran virus Covid-19.
“Tradisi mudik sangat mungkin untuk mendorong penyebaran Covid-19. Maka, kami minta umat Islam menunda aktivitas mudik lebaran karena tidak ada gunanya, begitu datang dari kota harus dikarantina 14 hari, libur mudik 7 hari. Jadi nggak sempat bertemu keluarga,” ujarnya.
Menurutnya, perayaan Idul Fitri tahun ini hendaknya dijadikan momentum peningkatan solidaritas dan kesederhanaan, menghindari perilaku bersenang-senang yang melampaui batas, mubazir, dan menghambur-hamburkan harta.
Karena hal itu tidak bermanfaat dan tidak menjadi prioritas bagi upaya percepatan penanggulangan wabah Covid-19 secara medis, sosial, dan ekonomi.
Din pun mengajak umat Islam untuk memanjatkan doa, zikir, dan munajat agar bangsa Indonesia terbebas dari wabah Covid-19 dan malapetaka.