Warga Waioti Tolak Pasien ODP Menetap di Rumah Singgah
Editor: Makmun Hidayat
Apalagi tambah Maria, keempat orang tersebut bukan pasien positif Covid-19 dan dititipkan di rumah tersebut karena sedang menjalani karantina mandiri karena baru tiba dari Batam, Kepulauan Riau.
“Sangat disayangkan seharusnya masyarakat yang mengerti jangan melakukan hal seperti ini. Kasihan sekali mereka pasti tertekan secara psikologis akibat adanya kejadian ini,” sesalnya.
Petrus Ina Dolu, Ketua RT 03, Pius Site, Ketua RT 01 dan Hasan Pora, Ketua RW 01 Kelurahan Waioti saat berdialog dengan camat Alok Timur mengaku awalnya tidak mengetahui keberadaan keempat orang tersebut di rumah singgah.
Namun mereka kaget warga pagi hari sudah berkumpul dan meminta penghuninya meninggalkan rumah singgah sehingga pihaknya memutuskan daripada masyarakat resah mereka menolak kehadiran penghuni rumah singgah.
“Kita ingin menjaga dan dengan adanya corona ini jangan sampai masyarakat juga terkena penyakit ini. Tadi juga saya sampaikan ke dokter, apakah dokter bisa menjamin meskipun dikatakan mereka negatif corona,” kata Hasan Pora.
Hasan menambahkan, sebagai RT dan RW pihaknya pun tidak tahu ada orang yang tinggal di lingkungan mereka karena tidak disampaikan sehingga daripada masyarakat resah maka pihaknya putuskan agar ditolak.
Untuk diketahui Dinas Kesehatan menitipkan ZL warga Pulau Palue baru tiba dari Batam Kamis (19/3/2020) bersama ibu, saudari dan keponakannya setelah warga desanya di Pulau Palue mengusir mereka untuk tidak tinggal di daerah tersebut.
Dinas Kesehatan membawa ZL dan keluarganya ke kota Maumere mengingat ZL sedang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) karena baru tiba dari wilayah positif corona sehingga perlu dikarantina mandiri.