50 Persen Lebih Proyek di Banyumas Terhenti

Editor: Makmun Hidayat

PURWOKERTO — Sebanyak 50 persen lebih proyek di Kabupaten Banyumas terhenti, karena sebagian anggaran harus dialihkan untuk bantuan tak terduga terdampak Covid-19. Terlebih proyek dari pusat yang melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), semuanya terhenti total.

Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) Kabupaten Banyumas, Muhammad Lutfi mengatakan, seluruh proyek yang dibiayai APBN ditunda pelaksanaannya, yang masih berjalan hanyalah beberapa proyek APBD yang strategis.

“Proyek dari DAK ditunda semua, hanya ada beberapa proyek dari Dinas Kesehatan yang masih berjalan, karena prosesnya sudah dimulai,” terangnya, Rabu (20/5/2020).

Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) Kabupaten Banyumas, Muhammad Lutfi, Rabu (20/5/2020) di kantornya. -Foto: Hermiana E. Effendi

Lebih lanjut Lutfi menjelaskan, untuk proyek APBD yang tahap 1 dan 2 sudah dimulai sebelum pandemi, sehingga tetap berjalan. Dan untuk tahap 3, sebagian ditunda, terutama proyek-proyek yang belum masuk lelang.

Proyek yang dibiayai DAK, merupakan bantuan dari pusat yang membutuhkan pendampingan APBD rata-rata 10 persen, semuanya ditunda pelaksanaannya. Seperti pembangunan irigasi, beberapa ruas jalan dan sebagainya.

“Jika ditotal nilai proyek yang ditunda mencapai ratusan miliar. Namun, memang ada yang tetap berjalan, yaitu untuk proyek-proyek strategis seperti pembangunan gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Banyumas, serta pembangunan akses jalan ke lokasi pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan ada beberapa lainnya,” kata Lutfi.

Lihat juga...