Bubur Candil, Hidangan Menyegarkan untuk Berbuka Puasa

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

PURWOKERTO – Berburu takjil untuk berbuka puasa tetap dilakukan sebagian masyarakat Kabupaten Banyumas di tengah pandemi Covid-19. Salah satu takjil yang banyak diburu adalah bubur candil atau bubur mutiara yang dicampur dengan bubur sum-sum.

Bubur candil ini, selain dicampur dengan bubur sum-sum, biasanya juga dilengkapi dengan bola-bola ketan yang terbuat dari tepung beras dan tapioka. Sehingga ada tiga lapis jenis bubur dalam satu gelas.

Salah satu penjual takjil bubur candil, Yanto mengatakan, memasuki bulan puasa penjualan buburnya meningkat dan selalu habis pada sore hari. Meskipun begitu, peningkatan tersebut masih jauh dibanding Ramadan tahun lalu.

“Sekarang hanya habis terjual saja, tetapi tidak sampai menambah penjualan. Saya tetap hanya membawa satu panci bubur candil, satu panci bubur sum-sum dan satu toples bola ketan,” tuturnya, Sabtu (9/5/2020).

Porsi jualan Yanto sama dengan hari biasa sebelum puasa. Hanya saja, sebelum bulan puasa, jualannya jarang habis dan pasti tersisa akibat pandemi ini.

Yanto biasa berjualan di tepi jalan, dekat Pasar Wage Purwokerto. Ia sudah memarkir sepeda motor yang bagian belakangnya dilengkapi gerobak bubur sejak pukul 10.00 WIB. Pada bulan puasa ini, menjelang sore dagangannya sudah laris-manis.

“Tidak semua dalam satu cup berisi tiga jenis bubur, tergantung permintaan pembeli, kadang ada yang cuma meminta bubur candil saja, atau candil dicampur bubur sumsum,” katanya.

Pembuatan bubur candil ini sebenarnya cukup mudah, hanya saja karena ada tiga jenis bubur yang dimasak, sehingga cukup memakan waktu. Untuk pembuatan bubur candil, hanya dengan memasak air panas, kemudian butiran mutiara dimasukkan dan diberi gula.

Lihat juga...