Covid-19 Jadi Momen Keluar dari Ketergantungan Impor Alkes
JAKARTA — Ketua Dewan Pembina The Habibie Center, Ilham A Habibie menilai bahwa pandemi COVID-19 menjadi momentum Indonesia untuk berupaya keluar dari ketergantungan impor, terutama bidang kesehatan.
“Pandemi COVID-19 ini sangat kelihatan bahwasannya alat kesehatan adalah salah satu industri strategis dan sangat fundamental. Ada tren untuk menurunkan, mengurangi globalisasi dan memperkuat lokal,” ujar Ilham A Habibie dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa (19/5/2020).
Dalam keadaan COVID-19 ini, lanjut dia, hampir aktivitas ekspor dan impor tidak berjalan dengan baik, dan tidak ada banyak alternatif kerja sama dengan negara lain untuk mendapatkan alat kesehatan.
“Kita yang harus membuat sendiri, ada ventilator dan alat lain, saya kira itu contohnya,” ucapnya.
Ia mengharapkan ada keseimbangan antara barang impor dan lokal dalam industri sehingga Indonesia tidak terlalu bergantung pada impor. Setidaknya sekitar 90 persen komponen alat kesehatan masih diimpor.
“Bahwasanya mempunyai satu ketahanan nasional di bidang yang dianggap strategis atau hal yang fundamental harus menjadi fokus dan diseriuskan, salah satunya mencakup hal-hal alat kesehatan,” katanya.
Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB), Syarif Hidayat menyampaikan bahwa tim Institut Teknologi Bandung (ITB) telah berhasil membuat ventilator dengan tingkat kegawatan menengah.
“Komponen utama semuanya sudah buatan sendiri. Misal, blower utama sudah buatan sendiri dan dipatenkan, lalu sensor tekanan termasuk sistem pentingnya sendiri juga sudah dipatenkan. Lalu yang dipatenkan lagi adalah sistem kontrol yang berfungsi sebagai pembunuh virus, itu fitur yang tidak ada pada ventilator umumnya,” paparnya.