Hindari Keributan, Data Penerima Bansos di Pessel Dipajang
Editor: Makmun Hidayat
Sementara itu, di desa lainnya di Pesisir Selatan yakni Batu Hampa Selatan, juga melakukan hal serupa. Wali Nagari Batu Hampa Selatan, Andi Hasan, mengatakan hasil kesepakatan bersama bahwa daftar penerima dipajang di lokasi keramaian, seperti warung.
Menurutnya, tujuan hal itu dilakukan agar warga dapat melihat daftarnya dan pihaknya menyosialisasikannya keliling nagari, agar warga bisa melihatnya. Sehingga dapat mengetahui data penerima ganda, serta bisa dilakukan perbaikan ke depannya.
“Jika tidak ada warga yang tidak ada dalam daftar yang telah dipajang, nanti akan diakomodir didata desa, di mana ada sekitar 130 KK. yang akan mendapatkan BLT dari dana desa,” sebutnya.
Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni menyebutkan telah menyampaikan kepada wali nagari atau kepala desa untuk bekerja transparan dalam penyaluran bansos ini. Sebab dapat memicu keributan masyarakat, serta dapat menyelamatkan dari proses hukum.
Menurutnya, dalam situasi seperti ini tidak dipungkuri banyak masyarakat yang berharap akan adanya bantuan sosial itu. Sebab, perekonomian lagi dalam situasi terpuruk, apalagi tidak lama lagi mau lebaran Idul Fitri.
Hendrajoni menegaskan penyaluran bantuan kepada masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat Covid-19 haruslah dikawal. Sehingga apabila ada oknum yang bermain di jajaran pemerintahan, maka dapat diberi tindakan tegas.
“Jika ada yang bermain, maka saya akan menindak tegas. Bantuan ini harus tepat sasaran atau yang berhak menerima, bukan untuk orang-orang terdekat,” ujarnya.
Dikatakannya, persoalan keributan yang terjadi di desa-desa di daerahnya itu adalah persoalan data. Di mana banyak masyarakat yang merasa pendataan tidak tepat sasaran, karena bansos yang disalurkan tidak benar-benar diberikan untuk keluarga kurang mampu.