Indef Nilai Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2020, Lambat

Editor: Makmun Hidayat

Pertumbuhan ekonomi pada 2019 sebesar 5,07 persen, dan sumber penyumbang pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi rumah tangga sebesar 2,75 persen. Sementara dengan kondisi sekarang pertumbuhan 2,97 persen, pertumbuhan konsumsi rumah tangga berada di level 1,56 persen.

“Jadi sumbangan Produk Domestik Bruto (PDB) secara umum pertumbuhan 1,5 persen. Jadi konsumsi rumah tangga itu drop hampir separuhnya 119 persen,” ujarnya.

Dia menyebut bahwa wabah Covid-19 telah menghantam konsumsi rumah tangga khususnya pada transportasi dan komunikasi, restoran dan hotel, makanan dan minuman, pakaian, alas kaki, serta jasa.

Atas kondisi ini, menurutnya, masyarakat berupaya memenuhi kebutuhan makanan mereka semaksimal mungkin. Sehingga dalam  tahap ini, penurunan daya beli belum terasa drastis penurunannya. “Ya mungkin akan lebih terasa di triwulan selanjutnya,” tukasnya.

Penyebab kedua pertumbuhan ekonomi Indonesia turun adalah pembentukan modal tetap domestik bruto atau investasi, yang telah terhantam turun drastis oleh dampak pandemi Corona atau Covid-19.

“Pembentukan modal tetap bruto terseok-seok. Investasi, porsi awalnya pada triwulan 1 distribusinya sekitar 31,91 persen, tapi mengalami perubahan karena hampir seluruhnya mengalami penurunan,” ungkapnya.

Penurunan terjadi pada  investasi bangunan, mesin perlengkapan, kendaraan, CBR, produk kekayaan intelektual dan lainnya.

Namun menurutnya, porsi terbesar yang terdampak turun, yakni sektor bangunan yang distribusinya 24,23 persen menjadi 2,76 persen. Sedangkan untuk mesin dan perlengkapan distribusi pada triwulan 1 yang awalnya 3,16 persen menjadi -3,92 persen.

Lihat juga...