Komitmen memajukan Pencak Silat di Indonesia terus digaungkan sejak era pemerintahan Presiden ke-2 RI, Jenderal Besar HM Soeharto. Bahkan Ibu Negara, Raden Ayu Fatimah Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto turut aktif dalam pengembangan. Bahkan ia memiliki ide cemerlang untuk pengembangan dan pelestarian warisan budaya nenek moyang, Pencak Silat ini yakni dengan dibangunnya Padepokan Pencak Silat Indonesia.
Ibu Tien Soeharto memiliki konsep sentralisasi pembinaan Pencak Silat. Rencana tersebut juga diikuti dengan menghibahkan tanah seluas 53.656 meter persegi yang berada di Jalan Raya Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur untuk pembangunan Padepokan Pencak Silat Indonesia. Tepat bersebelahan dengan kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Almarhumah Tien Soeharto adalah sosok pertama yang menelurkan konsep sentralisasi pembinaan Pencak Silat Indonesia yang mana Padepokan Pencak Silat Indonesia diresmikan Presiden Soeharto pada 20 April 1997. Ibu Tien Soeharto mempersatukan semua perguruan Pencak Silat nusantara untuk berada dalam satu wadah pembinaan, pengembangan, dan pelestarian budaya asli Indonesia.
Dalam membangun padepokan ini, Ibu Tien Soeharto berpikir sangat jauh ke depan. Tidak hanya dalam upaya pelestarian budaya warisan leluhur, tapi juga kelengkapan sarana penunjang kegiatan beladiri Pencak Silat.
Semua fasilitas yang ditampilkan bertujuan untuk pengembangan Pencak Silat. Di antaranya, Pendopo Utama, sebagai kawah candradimuka pembentukan dan pematangan tehnik pencat silat dengan program pelatihan. Yang selalu dipantau oleh pengurus perguruan masing-masing dan pengurus wilayah yang berada di bawah naungan Pengurus Besar Pencak Silat Indonesia (PB IPSI).