JEJAK IBU TIEN SOEHARTO DALAM MEMAJUKAN PENCAK SILAT

Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo

Semua bersedih, karena Tien Soeharto begitu cepat pergi tanpa sempat menyaksikan betapa pemikiran atau karsa yang dibuahkannya telah menjadi kenyataan, yakni Padepokan Pencak Silat Indonesia.

Beragam buku Pencak Silat dan koleksi buku-buku umum lainnya, tersaji di perpustakaan. Selain itu, ada Pondok Serbaguna. Fasilitas ini digunakan untuk berbagai acara, seperti diskusi organisasi, resepsi pernikahan, seremonial dan lainnya.

Ruangan seluas 784 meter persegi ini berkapasitas 1.500 orang dan dilengkapi sistem pendingin, kamar rias, dapur, dan toilet. Juga tersedia meja tamu dan kursi, serta penataan suara dan pencahayaan berstandar international.

Padepokan ini juga dilengkapi Pondok Penginapan. Sehingga jika acara digelar lebih satu hari, pesertanya bisa menginap di Pondok Penginapan, yang memiliki daya tampung 564 orang.

Pondok Penginapan ini dilengkapi dengan restoran, ruang kebugaran dan dua ruang pertemuan kecil berkapasitas 20-70 orang. Fasilitas Pondok Serbaguna dan Pondok Penginapan dikelola oleh manajemen padepokan sebagai sektor pendayagunaan bersifat komersil.

Di padepokan ini, kegiatan pemusatan latihan daerah (Pilatda) Pencak Silat DKI Jakarta juga rutin dilakukan. Bahkan pemusatan latihan tim Pencak Silat nasional juga dilakukan di Padepokan. Mereka juga menginap di Pondok Penginapan milik padepokan.

Selain itu, perguruan-perguruan Pencak Silat yang berada di sekitar padepokan, juga kerap berlatih di sini. Bahkan banyak warga luar negeri yang sengaja datang ke Indonesia untuk belajar Pencak Silat secara privat dari guru silat Indonesia. Mereka menginap di Pondok Penginapan, selama belajar Pencak Silat.

Lihat juga...