KLHK Dorong Pemulihan Ekosistem Gambut
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan komitmen KLHK untuk melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Salah satu langkah adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), membahas strategi pencegahan karhutla, terutama di lahan gambut di areal konsesi perkebunan kelapa sawit.
Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), M. R. Karliansyah, dalam video conference, memberikan apresiasi kepada 212 unit perusahaan perkebunan yang telah berkomitmen melakukan pemulihan ekosistem gambut secara konsisten, yaitu menjaga tata kelola airnya memenuhi 40 centimeter di bawah permukaan tanah sesuai parameter pada Sistem Informasi Muka Air Tanah Gambut 0,4 meter (SiMATAG-0,4m), yang dimiliki oleh KLHK untuk monitoring tingkat keberhasilan pelaksanaan pemulihan fungsi Ekosistem Gambut.
“Saya meminta bantuan Ketua Umum dan seluruh jajaran GAPKI, dapat mendorong perusahaan perkebunan yang sampai sekarang belum menyampaikan dokumen rencana pemulihan ekosistem gambut, atau belum melakukan pemulihan ekosistem gambut pada areal konsesinya,” ujar Karliansyah, melalui rilis yang diterima Cendananews, Rabu (13/5/2020).
Dirinya menambahkan, jika perbaikan tata kelola air di lahan gambut di areal konsesi perkebunan sangat berperan dalam mencegah potensi karhutla, serta dalam menghadapi potensi musim kering yang diprediksikan oleh BMKG akan terjadi pada Juli sampai Agustus mendatang.
Pelaksanaan pencegahan tetap lebih baik dari penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang terlanjur terjadi. Direktorat Jenderal PPKL yang bertugas melakukan pembinaan, mengajak GAPKI bersama-sama melakukan pembinaan kepada pemegang konsesi perkebunan, untuk melakukan perbaikan-perbaikan tata kelola gambut di areal konsesinya.