KLHK Perkuat Antisipasi Potensi Bencana di Kawasan Hutan
Editor: Mahadeva
JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkuat antisipasi potensi bencana yang ada di dalam kawasan hutan. Hal tersebut dilakukan dengan memperkuat potensi SDM pencarian, pertolongan dan evakuasi atau SAR yang sudah dimiliki.
Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono mengatakan, sampai 2020 ini KLHK sudah memiliki tenaga SAR 89 orang. Mereka tersebar di 61 satuan kerja/UPT/KPH. “Mereka tersebar di Ditjen KSDAE sebanyak 76 orang dari 48 satuan kerja (BKSDA dan Taman Nasional), Ditjen PDASHL sebanyak tujuh orang, KPH sebanyak empat orang dan Pusdiklat SDM LHK sebanyak dua,” ungkapnya, Bambang, Rabu (6/5/2020).
Semua tenaga SAR tersebut telah lulus bimbingan teknis Jungle Rescue yang diselenggarakan oleh Pusat Keteknikan Kehutanan dan Lingkungan Sekretariat Jenderal KLHK. Kegiatannya bekerjasama dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
SDM SAR tersebut diklaim telah ikut berperan aktif dalam upaya pencarian, pertolongan, dan evakuasi korban bencana dan kecelakaan di berbagai daerah. “Oleh karenanya, bimbingan teknis menjadi satu usaha untuk menyediakan tenaga SAR KLHK yang handal dalam melakukan proses pencarian, pertolongan, dan evakuasi korban bencana alam dan kecelakaan dalam kawasan hutan,” tambah Bambang.
Kepala Pusat Keteknikan Kehutanan dan Lingkungan KLHK, Gatot Soebiantoro menyebut, tenaga SAR KLHK yang telah lulus bimbingan teknis dan memiliki kompetensi, akan menjadi ujung tombak dalam upaya membantu dan meminimalisasi potensi korban setiap kali terjadi bencana dan kecelakaan di kawasan hutan.
“Ruang lingkup seluruh tenaga SAR KLHK adalah bertanggung jawab terhadap tahapan pencarian, pertolongan dan evakuasi korban bencana dan kecelakaan dalam kawasannya selama 1 x 24 jam dan di luar kawasan sepenuhnya bekerjasama dan koordinasi dibawah kendali operasi dari tim gabungan (Basarnas, BPBD, TNI/Polri, Medis dan Relawan),” jelasnya.