Legislator Tekankan Kesehatan Prioritas Kebijakan Normal Baru

Editor: Koko Triarko

Heri Koswara, anggota Komisi V DPRD Provinsi Jabar, Jumat (29/5/2020). –Foto: M Amin

BEKASI – Anggota komisi V Fraksi DPRD Provinsi Jawa Barat, Heri Koswara, menilai kebijakan new normal atau normal baru di Kota Bekasi, terkesan dipaksakan. Menurutnya, keputusan tersebut tergesa-gesa tanpa ada analisa terlebih dahulu sebelumnya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi, tersebut menyatakan masih banyak hal yang perlu dievaluasi sebelum penerapan normal baru. Sehingga tidak terkesan ada unsur paksaan, karena Kota Bekasi masih dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Ini secara tiba-tiba Kota Bekasi memutuskan menjadi wilayah percontohan, tanpa ada analisa sebelumnya,” ungkap Heri Koswara Jumat (29/5/2020).

Terkait kehadiran Presiden dan Gubernur Jabar ke Bekasi, bahwa kota Bekasi dijadikan sebagai pilot project new normal, menurutnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, harus melihat bahwa darurat kesehatan lebih utama ketimbang persoalan ekonomi.

Menurutnya, yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo ketika berkunjung ke Bekasi, orientasinya persoalan ekonomi ketimbang kesehatan masyarakat.

Dia mengkhawatirkan jika penerapan normal baru sementara perkembangan kasus Covid-19 belum melandai, sementara masyarakat sudah diberi ruang-ruang yang memungkinkan bertumpuknya massa.

Heri Koswara menegaskan, seharusnya ada evaluasi menyeluruh PSBB, baik di tingkat provinsi maupun kota secara konprehensif. Jika hasilnya sudah melandai, baru bicara soal normal baru.

Artinya, masyarakat diperbolehkan melakukan aktivitas seperti biasanya, aktivitas harian, tapi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Ini sangat disayangkan, karena wacana new normal yang digulirkan saat ini terkesan terburu-buru,” imbuhnya.

Lihat juga...