Legislator Tekankan Kesehatan Prioritas Kebijakan Normal Baru
Editor: Koko Triarko
Dia menilai, seolah-olah ada tekanan, dorongan kepada pemerintah, di mana data belum ada, tapi new normal sudah digaungkan. “Dikhawatirkan, pertama, walaupun melibatkan TNI-Polri, kita tidak tahu bagaimana jumlah massa yang tidak terkendali. Nantinya, berapa jumlah TNI-Polri yang disiapkan, berapa titik yang dibuka, dan ini secara operasional tentu harus matang,” katanya.
Karena itu, pihaknya meminta Wali Kota Bekasi fokus menerapkan PSBB dahulu. “Insyaallah dengan tetap bertahan beberapa waktu lagi, kita harap kurva kasus Covid-19 benar menurun,” tukasnya, menyarankan kepada masyarakat agar menghindari interaksi atau perkumpulan massa, agar bisa memutus mata rantai persebaran Covid-19.
Lebih lanjut, Heri Koswara mengakui bahwa saat ini dihadapkan antara persoalan ekonomi dan kesehatan. Namun, dia meminta prioritas yang harus diperhatikan adalah kesehatan, karena nyawa manusia perlu dijaga.
Persoalan ekonomi, tidak semua pergerakan ekonomi anjlok. Banyak yang bergerak atau beralih ke online dan selain pemerintah memberi bantuan sosial, masyarakat juga saling membantu satu sama lain.
Persoalan kesehatan ini pokok, maka pemerintah jangan seolah-olah lepas tangan, kemudian membolehkan masyarakat melakukan berbagai kegiatan seperti biasa. Di mana yang imunnya kuat, bertahan, yang tidak kuat, tidak bertahan dan berisiko atau rentan.
“Karenanya, pandangan kita new normal bisa dilakukan kalau PSBB dievaluasi menyeluruh, terutama soal kesehatan. Basic kita adalah penanganan kesehatan. Jangan sampai salah fokus, nanti jadi abnormal,” pungkasnya.
Kota Bekasi mulai hari ini menjajaki penerapan normal baru atau new normal. Beberapa masjid di 50 Kelurahan sudah diizinkan menggelar salat Jumat, pada Jumat (29/5/2020). Salat Jumat digelar dengan protokol pencegahan Covid-19 dan hanya diikuti terbatas.