ODP di Cianjur Diminta Benar-Benar Jalani Isolasi di Rumah

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, Jawa Barat, dr Yusman Faisal – Foto Ant

CIANJUR – Satgas COVID-19 Cianjur mengimbau, warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP), benar-benar melakukan isolasi di rumah selama 14 hari. Terutama adalah mereka yang merupakan pemudik dari zona merah.

Isolasi tersebut untuk memastikan kondisi kesehatan mereka, dan tidak membawa virus corona baru itu ke kampung halamannya. Saat ini tercatat, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang menjalani perawatan di rumah sakit di Cianjur, rata-rata tidak memiliki riwayat bepergian atau pulang dari zona merah, seperti Jabodetabek atau Bandung.

“Seperti PDP yang meninggal hari ini bertambah menjadi delapan orang dengan gejala layaknya terpapar COVID-19, kami sudah mengambil swabnya untuk dikirim ke laboratorium. Pasien yang meninggal tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan sehingga kami menunggu hasil swabnya,” kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal, Kamis (30/4/2020).

Dengan kondisi tersebut, warga diimbau khususnya pemudik dan ODP, untuk tetap waspada. Mereka  dapat tertular atau menularkan Covid-19 kepada orang disekitarnya, jika melalaikan kewajiban isolasi selama 14 hari.

Hingga saat ini, jumlah ODP di Cianjur mengalami peningkatan, seiring maraknya warga mudik dan tetap memaksa pulang dengan berbagai alasan. Hingga Kamis (30/4/2020), dua orang positif menjalani perawatan, ODP 697 orang, PDP 27 orang, dan delapan meninggal dunia.

“Untuk dua orang pasien positif hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Cianjur. Kami masih melakukan penelusuran terhadap keluarga dan orang yang sempat berinteraksi dengan keduanya, agar dapat dilakukan tes cepat, sebagai upaya memutus rantai penyebaran,” katanya.

Lihat juga...