Orang Rimba di Jambi Kesulitan Pangan Akibat Covid-19
JAKARTA – Orang Rimba kelompok Sikar di Sungai Mandelang, Kabupaten Merangin, Jambi, kesulitan pangan akibat pandemi Covid-19 dan terpaksa harus menyambung hidup dengan memungut sawit.
Menurut aktivis Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Orang Rimba kelompok Sikar harus mengambil buat sawit yang jatuh di lahan perkebunan PT Sari Aditya Loka (SAL) Jambi, yang dulu merupakan hutan tempat rumah mereka.
“Ini merupakan kelompok rentan dan mengalami kesulitan melanjutkan hidup, kesulitan mendapatkan pangan yang baik dan kesulitan meningkatkan derajat kehidupan melalui pendidikan dan layanan kesehatan yang memadai,” kata Robert Aritonang, antropolog KKI Warsi, dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat (15/5/2020).
Menurut pimpinan Orang Rimba Sungai Mendelang bernama Tumenggung Sikar yang ditemui Warsi, mereka kehilangan sumber penghidupan setelah pandemi karena tidak ada yang membeli babi yang mereka jual.
Permasalahan pangan itu juga berujung dengan konflik yang terjadi antara Orang Rimba dan PT SAL, ketika mereka ingin mengumpulkan buah sawit yang jatuh di area perkebunan pada Selasa (12/5).
Menurut Warsi, ketika ingin mengumpulkan sawit yang jatuh, kelompok Orang Rimba bertemu dengan petugas keamanan dari PT SAL yang menyuruh mereka kembali. Setelah mereka berputar balik, rombongan Orang Rimba masih terus diikuti oleh petugas keamanan yang berujung dengan konflik yang berlanjut sampai ke pemukiman mereka di Sungai Mandelang, mengakibatkan kerusakan pondok dan motor Orang Rimba ditempatkan di kantor polisi.
Menurut Robert, persoalan konflik antara Orang Rimba adalah peristiwa berulang yang seharusnya tidak terjadi. Orang Rimba sudah tinggal di daerah itu sebelum berubah menjadi kebun sawit dan mereka tidak dijadikan bagian dari perubahan hutan yang menjadi sumber penghidupan mereka.