Pakar: Indonesia Harus Lebih Serius Lindungi Data Pribadi

Menurut pengamatan Anthony, sekelompok peretas dengan nama ShinyHunters mengklaim memiliki data pengguna dari 10 perusahaan digital. Total data pengguna yang dihimpun mencapai 73,2 juta, dan dari jumlah itu 1,2 juta di antaranya disebut merupakan data pengguna dari Bhinneka.com.

Kelompok tersebut diduga pelaku yang sama di balik peretasan data pengguna Tokopedia beberapa waktu lalu.

“Pada saat semua kerja dari rumah dan intensitas penggunaan internet makin masif, maka perihal keamanan siber ini semakin rentan. Situasi kebocoran data Indonesia merupakan hal yang seharusnya ditanggapi dengan lebih serius oleh semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah,” katanya.

Berbeda dengan yang terjadi di luar negeri, katanya, kesadaran digital sudah cukup tinggi sehingga publik biasanya akan langsung menuntut. “Mungkin harus ada sanksi dulu, yang bersangkutan dihentikan sementara agar memperbaiki sistem mereka terlebih dahulu. Ini data yang sangat besar jangan sampai kita anggap remeh,” tambahnya.

Kata Sandi

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk segera mengganti kata sandi (password) dan melakukan pergantian setiap tiga bulan sekali.

“Ini perlu untuk antisipasi, meski belum ada kabar mengenai data pembayaran seperti rekening bank dan kartu kredit yang bocor,” katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat juga harus lebih peduli dan hati-hati terhadap dampak pencurian data pribadi seperti penipuan. “Sebaiknya tidak menggunakan satu kata kunci untuk semua akun digital yang dimiliki,” katanya

Anthony juga mengatakan kasus-kasus penipuan dengan teknik rekayasa sosial dengan memanipulasi psikologis, dari masa ke masa caranya pun berubah.

Lihat juga...