Pedagang Perlengkapan Idul Fitri Alami Penurunan Omzet
Redaktur: Muhsin E Bijo Dirajo
LAMPUNG — Ratusan pedagang perlengkapan hari raya Idul Fitri di pasar tradisional Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan (Lamsel) mengalami penurunan omzet. Siti Rohayah, pemilik usaha penjualan busana muslim di menyebut omzet menurun hingga 60 persen dan hanya mampu menjual dalam jumlah terbatas.
Normalnya sepekan jelang Idul Fitri, masyarakat yang berbelanja kebutuhan busana muslim meningkat. Namun pada tahun ini semenjak pandemi Covid-19 melanda daya beli masyarakat menurun. Pada kondisi normal ia bisa menjual baju koko, sarung, mukena, peci, sajadah, baju kurung, kerudung dan sejumlah pakaian. Rata rata harga yang ditawarkan mulai Rp70.000 hingga Rp150.000. Namun imbas daya beli menurun ia telah melakukan strategi menurunkan harga hingga Rp20.000 per item barang yang dijual. Strategi tersebut bahkan belum berhasil mendongkrak penjualan.
“Saya sudah berusaha melakukan banting harga dengan tujuan agar daya beli konsumen meningkat, bahkan menjual dengan keuntungan tipis namun pembelian tidak seramai tahun sebelumnya,” terang Siti Rohayah saat ditemui Cendana News, Selasa (19/5/2020)
Pada kondisi normal omzet semula dalam sehari mencapai Rp1juta namun pada tahun ini mencapai Rp500ribu cukup sulit. Kekhawatiran masyarakat saat pergi ke pasar menjadi penyebab penjualan menurun.
Hal yang sama diakui Jayusman, pemilik toko yang menjual kebutuhan toples dan aksesoris. Adanya larangan mudik, tradisi kunjungan antar keluarga yang dibatasi membuat sejumlah keluarga tidak membuat kue dalam jumlah banyak.
“Faktor konsumen berkurang tentunya masih berkaitan dengan Corona, tidak ada mudik dan pembatasan aktivitas hingga Idul Fitri nanti,” cetusnya.