Pembatasan Pasokan yang Sedang Berlangsung Dongkrak Harga Minyak
NEW YORK — Harga minyak naik pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) didukung oleh tanda-tanda bahwa produsen menindaklanjuti komitmen untuk memotong pasokan dan permintaan bahan bakar meningkat dengan berkurangnya pembatasan Virus Corona.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik 0,64 dolar AS atau 1,8 persen menjadi ditutup pada 36,17 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli bertambah 1,10, atau 3,3 persen, menjadi menetap pada 34,35 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Pergerakan harga tersebut mengikuti pekan yang solid di pasar energi, yang melihat minyak mentah WTI berakhir 12,6 persen lebih tinggi dan acuan global Brent naik 8,1 persen minggu lalu. Pasar AS ditutup pada Senin (25/5/2020) untuk memperingati Hari Pahlawan.
Organisasi negara-negara pengekspor minyak dan produsen, termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, sepakat bulan lalu untuk memangkas produksi gabungannya hampir 10 juta barel per hari pada Mei-Juni untuk mendukung harga pada saat karantina pandemi Virus Corona memangkas permintaan bahan bakar.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak dijadwalkan bertemu produsen minyak pada Selasa (26/5/2020) waktu setempat untuk membahas kemungkinan perpanjangan pemotongan saat ini di luar Juni, sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan kepada Reuters.
Beberapa negara lain termasuk produsen Teluk utama Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Kuwait, telah berjanji untuk melampaui komitmen mereka.
Kantor berita RIA mengatakan volume produksi minyak Rusia mendekati target negara itu 8,5 juta barel per hari untuk Mei dan Juni.