Pencari Rongsokan Sulit Peroleh Penghasilan

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Selama masa pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) sejumlah pusat perbelanjaan, toko sementara tutup di wilayah Bandar Lampung. Pusat keramaian yang menjadi lokasi berkumpul warga seperti bundaran Gajah, Taman Gajah dilarang digunakan untuk berbagai kegiatan. Imbasnya pencari rongsokan sulit memperoleh penghasilan.

Lukman, salah satu pencari rongsokan atau barang bekas yang bernilai jual menyebut dua bulan terakhir sejumlah jalan, tempat umum bersih dari sampah. Laki laki asal Teluk Betung tersebut mengaku ia kerap mengandalkan mencari rongsokan di pusat keramaian. Sebab aktivitas warga di bundaran Gajah saat Car Free Day (CFD) kerap menghasilkan sampah kemasan air minum mineral.

Selain imbas masa pandemi Covid-19, Lukman menyebut bulan Mei memasuki masa puasa Ramadan. Sejumlah tempat usaha kerap hanya buka jelang sore hari bahkan sudah tidak beroperasi. Sejumlah tempat yang masih bisa menjadi lokasi mencari rongsokan hanya pasar, sekitar SPBU dan di tempat penampungan sampah sementara (TPS) portable di dekat perumahan.

“Sejumlah tempat sampah di dekat sekolah, pusat olahraga sejak dua bulan terakhir bersih sementara pencari rongsokan bisa mencapai puluhan orang kalaupun ada rongsokan botol plastik kemasan air mineral kalah sama pencari rongsokan lain,” cetus Lukman saat ditemui Cendana News, Rabu (6/5/2020).

Lukman, salah satu pencari rongsokan yang akan dijual ke pengepul mencari sejumlah sampah di sekitar Jalan Ikan Bawal Teluk Betung,Bandar Lampung, Rabu (6/5/2020). -Foto Henk Widi

Lukman menyebut pada kondisi normal sebelum Covid-19 ia bisa mendapatkan puluhan botol air mineral. Menggunakan gerobak selain botol ia mengumpulkan kardus dan sejumlah barang yang bernilai jual. Sebelum dijual ke pengepul ia memlilih mengumpulkan hasil rongsokan ke rumahnya. Sejumlah pengepul penerima rongsokan menurutnya hanya menerima botol plastik karena pengepul besar tutup.

Lihat juga...