Pendidikan Dasar Keberhasilan Anak Bangsa

OLEH EMILIANUS ESEK SOGE

AKHIR-akhir ini para pendidik dan seluruh lapisan pemerintah Indonesia yang bekerja di bidang pendidikan, bahkan juga pengamat pendidikan sedang ramai memperbincangkan kurikulum dan sistem pendidikan yang diprogramkan pemerintah.

Kebijakan pemerintah saat ini tidak luput dari pro dan kontra, ada yang tidak setuju atas perubahan kurikulum, ada juga yang mendukung kurikulum yang ada saat ini untuk digunakan di sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Ada juga tidak mendukung.

Ada beragam alasan kurikulum yang ada saat ini tidak disetujui berbagai pihak dan alasannya cukup beragam. Saya sendiri termasuk orang yang tidak setuju dengan kurikulum saat ini, karena kurikulum ini  banyak membebani guru dalam menyusun administrasi.

Mengapa kita tidak menggunakan kurikulum yang lama saja? Yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan para pendidik agar dapat mendidik dengan profesional sehingga menghasilkan generasi penerus yang kreatif, inovatif, dan cerdas.

Berbicara lebih jauh masalah kurikulum juga tidak ada gunanya jika tanpa usaha lain untuk meningkatkan mutu pendidikan anak bangsa Indonesia. Dari setiap periode pergantian menteri pendidikan juga tidak membuahkan hasil yang maksimal untuk suatu tolak ukur tentang progres suatu kurikulum yang disajikan itu.

Kurikulum yang ada sangat bertolak dengan letak geografis Indonesia yang berbeda-beda. Kita ketahui Indonesia sangat luas dan memiliki banyak penduduk di desa maupun di kota-kota besar.

Sebut saja kota Jakarta yang memiliki segalanya dari sarana dan prasarana pendidikan, berbeda jauh dengan daerah-daerah terpencil seperti di pedalaman NTT dan Papua.

Lihat juga...