Pendidikan Dasar Keberhasilan Anak Bangsa
OLEH EMILIANUS ESEK SOGE
Sarana dan prasarana daerah ini cukup minim, ditambah lagi terbatasnya tenaga pendidik di daerah-daerah ini. Maka kurikulum itu semestinya disederhanakan berdasarkan karakteristik peserta didik pada daerahnya masing-masing.
Kondisi ini cukup memprihatinkan, ditambah lagi dengan adanya wabah virus Corona yang sedang merajalela di dunia dan Indonesia pada khususnya. Dengan adanya pandemi virus Corona ini, pemerintah menginstruksikan anak belajar dari rumah melalui berbagai metode yang diberikan.
Ada yang menggunakan sistem belajar online seperti google classroom, TV dan Radio. Semua sarana ini dipakai untuk bisa mencapai target yang ada pada peraturan tersebut. Namun semua cara atau sistem yang disajikan terbentur dengan sarana dan prasarana yang dimiliki anak didik di rumah mereka masing-masing.
Penulis sendiri merasa tidak tepat sasaran untuk menerapkan sistem belajar semacam ini pada daerah NTT dan Papua. Mengapa, karena ada anak yang tidak memiliki HP android. Jika memiliki pun belum tentu dia bisa mengisi pulsa data.
Selain itu TV dan radio tidak dimiliki oleh semua orang tua di rumah mereka. Dengan sistem ini minat belajar anak menurun karena tidak ada orang yang membimbing mereka belajar di rumah. Orang tua sibuk kerja. Apalagi orang tua yang memiliki pekerjaan harian.
Pendidikan sangatlah penting demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat terutama bagi anak bangsa. NTT dan Papua mungkin kaya dengan alamnya, tetapi kekayaan itu tidaklah berguna dan bisa dimanfaatkan dengan baik, jika sumber daya manusianya kurang baik.
Sumber daya manusia dilihat dari tingkat pendidikan masyarakat. Semua ini tidak akan terus terjadi jika masyarakat pedalaman sadar pendidikan. Semua tentunya sadar akan pendidikan namun faktor letak sekolah dan tempat tinggal sangat berjauhan juga berpengaruh.