Peneliti-Akademisi Kelautan Diimbau Lebih Aktif Tulis Jurnal

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Para peneliti dan akademisi diimbau untuk lebih aktif mengeluarkan jurnal ilmiah, baik dalam bentuk murni maupun populer. Karena tulisan ilmiah ini bisa bermanfaat, tidak hanya bagi peneliti atau akademisi yang bersangkutan, tapi juga mampu meningkatkan serapan iptek di masyarakat. 

Peneliti Oseanografi, Dr. Ing. Widodo S. Pranowo, menyebutkan saat ini penerbitan jurnal ilmiah para peneliti dan akademisi bidang kelautan masih kurang masif dan kurang muncul ke publik.

“Untuk memulainya, para peneliti dan akademisi bisa mulai membuat profil minimal pada tiga website jurnal ilmiah, yaitu Orcid, Google Scholar dan Scopus. Kenapa ini penting?  Karena hal ini akan memudahkan proses indeksitasi karya kita,” kata Widodo, saat Zoom Seminar Kelautan terkait Penelitian Kelautan di Era Digital, Senin (18/5/2020).

Peneliti Oseanografi, Dr. Ing. Widodo S. Pranowo, saat Zoom Seminar Kelautan terkait Penelitian Kelautan di Era Digital,  di Jakarta, Senin (18/5/2020). –Foto: Ranny Supusepa

Widodo menjelaskan, masing-masing dari website jurnal ilmiah ini memiliki kelebihan masing-masing.

“Orcid ini untuk submisi jurnal. Sementara Google Scholar dan Scopus merupakan barometer produktivitas, dampak artikel dan profesionalitas,” ujarnya.

Selain tiga website jurnal ilmiah, ada beberapa website lain yang juga bisa mendukung para peneliti dan akademisi.

“Ada Publuns yang memberikan kesempatan pada peneliti dan akademisi yang masuk ke sistemnya untuk menjadi reviewer untuk jurnal ilmiah lainnya. Dan, ada juga Mendeley, yang sudah berinteraksi dengan Orcid dan Scopus. Maupun Semantic Scholar yang memiliki keistimewaan dapat menunjukan inter-influence antarpeneliti,” urainya.

Lihat juga...