Petani Nanas di Siak Ramai Pesanan
PEKANBARU – Ratusan petani nanas di Desa Penyengat, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, kebanjiran pesanan mencapai 55.000 ribu buah segar setiap pekannya selama pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).
Apo, seorang petani nanas di Desa Penyengat ketika dihubungi dari Pekanbaru, Minggu, mengatakan angka itu meningkat 25 persen dibandingkan biasanya. Mayoritas buah manis berair tersebut dikirim ke Jakarta, sementara sebagian lainnya untuk memenuhi pasar domestik Siak dan Pekanbaru.
“Kami bersyukur penjualan dan produksi nanas tidak terhambat meski dalam situasi COVID19, panen masih setiap hari dan pemasaran ke pasar induk juga lancar,” kata Apo yang juga merupakan Wakil Ketua Kelompok Tani Bina Tani Desa Penyengat itu.
Apo tidak mengetahui pasti alasan peningkatan permintaan buah tropis yang dia dan ratusan petani lain budidayakan sejak 2013 silam itu. Hanya saja, merujuk berbagai sumber buah nanas dipercaya menjadi salah satu buah yang mampu menangkal Corona.
Nanas, kata Apo, disebut memiliki enzim protease yang secara alami dapat menangkal virus, baik dimakan sebagai buah segar maupun jus. Selain dipercaya untuk melawan Corona, momen Ramadan juga diakui Apo menyumbang peningkatan permintaan nanas.
Senada dengan Apo, petani lainnya Supriyadi mengatakan selama bulan puasa permintaan buah nanas meningkat dibandingkan sebelumnya. Bahkan dia juga mengaku mampu mendapatkan keuntungan bersih lebih dari Rp10 juta.
“Para petani masih terus menanam dan memanen nanas seperti biasa. Kami beruntung bisa ikut program budi daya ini, karena masih bisa menghasilkan meski di tengah situasi COVID-19,” ujar Supriyadi.