Puasa-Idul Fitri Lahirkan Kebersamaan Membangun Bangsa
PALU — Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd mengemukakan puasa sebulan penuh di Ramadan dan Idul Fitri berdampak pada lahirnya kebersamaan umat untuk membangun peradaban manusia dan bangsa, didasari pemahaman dan perilaku yang moderat.
“Mari kita rawat jiwa fitrah itu agar tetap bening di hati dan indah dalam perbuatan,” ucap Prof Dr Sagaf Pettalongi di Palu, Minggu.
Setelah Ramadan dan Idul Fitri, kata dia, umat muslim di negeri ini dapat menyebarkan energi positif dalam membangun keadaban diri, berkontribusi membangun peradaban manusia didasari pikiran dan perilaku yang moderat.
“Kita bangun perilaku individu dan sosial yang membuahkan kebaikan, kedamaian, permaafan, ketulusan, solidaritas sosial, serta hubungan antarsesama yang saling menebarkan keadilan dan kebaikan,” ujarnya.
Nilai-nilai kasih sayang, persaudaraan, dan sopan santun yang selama ini menjadi karakter bangsa kita, menurut dia, sedikit mengalami penurunan kualitas karena terkalahkan oleh hasrat rebutan kepentingan dan perangai menerabas yang sebagian besar diunggah lewat media sosial.
Karenanya, kata dia, setelah Ramadan dan Idul Fitri ini, perlu dikembangkan kembali keadaban perilaku dan relasi sosial yang serba utama, yang membawa kebajikan hidup untuk diri dan lingkungannya.
Keadaban itu, menurut dia, yaitu keadaban yang berbasis al-akhlaq al-karimah yang mengedepankan sikap hidup yang benar, baik, berdasarkan nilai-nilai luhur agama dan kearifan budaya bangsa. Serta menjauhi perilaku yang salah dan buruk.