Puluhan Warga Desa Lela Datangi Kantor Bupati Sikka

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Sekitar 30 warga Desa-Kecamatan Lela di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, mendatangi kantor bupati dengan menumpang lima mobil pick up dan belasan sepeda motor, Rabu (13/5). Mereka menyerahkan dokumen kepada bupati sekaligus dalam dialog di depan pintu masuk ruangan bupati, meminta agar Kepala Desa Lela segera dinonaktifkan, agar pembangunan di wilayahnya bisa berjalan normal.

“Warga bersama anggota Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) datang ke kantor bupati, guna menyerahkan mosi tidak percaya kepada kepala desa Lela,” kata Kristoforus Gregorius, juru bicara warga Desa Lela, Rabu (13/5/2020).

Kristo, sapaannya, menyebutkan pihaknya juga menyerahkan beberapa dokumen terkait pembangunan di wilayahnya, di mana masyarakat kecewa dan merasa sangat dirugikan.

Juru bicara warga Desa-Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, NTT, Kristoforus Gregorius, saat ditemui di Kantor Bupati Sikka, Rabu (13/5/2020). -Foto: Ebed de Rosary

Sejak 2016 sampai 2019, kata dia, pembangunan di desa tidak berjalan dan hanya menyisakan Silpa sebesar Rp3 miliar lebih, sehingga warga meminta agar bupati menonaktifkan kepala desa.

“Kami meminta agar kepala desa dinonaktifkan, dan bupati segera menunjuk pelaksana tugas untuk melaksakan pemerintahan di desa. Bila tidak segera dilaksanakan, warga akan datang ke kantor bupati dalam jumlah yang banyak, meskipun dalam situasi pandemi Corona,” terangnya.

Selain itu, sambung Kristo, pihaknya akan menduduki kantor desa dan mengusir kepala desa, bila hendak masuk ke kantor desa. Tetapi, kantor desa tetap dibuka, agar pelayanan kepada masyarakat di desa tidak terganggu.

Lihat juga...