Tempe Mendoan Laris Manis di Bulan Puasa
Editor: Makmun Hidayat
PURWOKERTO — Jika ingin bisa menikmati mendoan pada saat berbuka puasa, maka di pagi hari harus segera berburu tempe mendoan di pasar-pasar tradisional. Sebab, tempe mendoan selalu laris manis di bulan Ramadan ini.
“Kalau buka puasa, diawali dengan minum teh manis dan santapan makanan pertama ya mendoan, jadi harus selalu ada setiap hari,” kata salah satu warga Perum Puri Hijau, Kecamatan Purwokerto Selatan, Anjar Asmara, Sabtu (2/5/2020).
Tempe mendoan berbeda dengan tempe pada umumnya. Tempe tersebut memang dibuat khusus, dengan lapisan lebih tipis dan hanya terdapat dua potong tempe pada tiap bungkusnya. Sehingga jika membeli tempe mendoan, bisa sampai 10 bungkus per orang.
Selain lebih bahan baku tempenya lebih tipis, cara memasaknya juga sedikit berbeda dengan tempe biasa. Tempe mendoan dimasak digoreng sebentar saja dan diangkat saat masih mendo atau setengah matang.

“Namanya mendoan, pasti menggorengnya mendo, tidak sampai kering. Kalau bumbunya sama dengan tempe biasa, yaitu bawang putih, ketumbar dan garam dihaluskan, kemudian dicampurkan dengan tepung terigu dan tepung beras dengan komposisi ukuran yang sama. Jangan lupa diberi irisan daun bawang,” jelasnya.
Demi memenuhi kebutuhan tempe mendoan selama bulan puasa ini, Anjar harus rela setiap pagi berburu tempe mendoan di pasar tradisional. Atau minimal dua hari sekali ia harus ke pasar, dengan membeli dua jenis tempe mendoan, yaitu yang siap masak hari ini dan yang baru siap dimasak keesokan harinya.