Warga Semarang Buru Empon-empon Cegah Corona

Editor: Koko Triarko

SEMARANG – Empon-empon yang dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah Covid-19, masih tetap diburu oleh masyarakat di Semarang, Jawa Tengah.

“Sampai sekarang masih banyak yang mencari empon-empon, meski tidak seramai dulu, sewaktu corona menyebar pertama kali. Harganya juga tidak turun, malah tetap tinggi. Misalnya untuk jahe biasa, sekitar Rp40 ribu, kalau jahe merah sekilo bisa Rp80 ribu hingga Rp100 ribu,” papar Siti Astuti, penjual empon-empon di Pasar Simongan, Semarang, Jumat (29/5/2020).

Sebelum pandemi terjadi dan permintaan belum banyak, harga jahe merah hanya Rp40 ribu per kilogram, sementara jahe biasa sekitar Rp15 ribu – Rp20 ribu. Namun, karena adanya resep empon-empon untuk menangkal virus Corona, ditambah permintaan tinggi, harga jahe ikut melambung.

Siti Astuti, penjual empon-empon di Pasar Simongan, Semarang, Jumat (29/5/2020). –Foto: Arixc Ardana

Diterangkan, untuk mendapatkan beragam empon-empon, mulai dari jahe, kunyit, temu lawak, hingga daun sereh, Siti mengaku membelinya langsung dari petani.

“Kita beli langsung dari petani, nanti ada teman pedagang yang berkeliling, kita mau pesan apa saja. Baru kemudian dipasok oleh para petaninya langsung,” jelasnya.

Tingginya permintaan empon-empon juga menyebabkan sejumlah rempah ‘menghilang’ dari pasaran. Terutama jahe merah.

“Khusus jahe merah sekarang langka, stok di petani juga jarang ada. Permintaan tinggi, tapi barangnya tidak ada. Biasanya, pembeli memilih menggantinya dengan jahe biasa atau jahe emprit,” tambahnya.

Wanita yang sudah 30 tahun berjualan empon-empon ini mengaku dalam sehari rata-rata bisa menjual jahe sebanyak 10 kilogram, daun sereh satu karung kecil, sementara kunyit, temu lawak, hingga daun jeruk nipis sekitar lima kilogram.

Lihat juga...