Banda Aceh Siap Aktifkan Kembali Destinasi Wisata Favorit

Seorang petugas menaiki tangga dengan mengenakan pakaian alat pelindung diri untuk menyemprotkan cairan desinfektan di Kapal PLTD Apung, Banda Aceh, Sabtu (6/6/2020) – foto Ant

BANDA ACEH – Pemko Banda Aceh, siap membuka kembali sejumlah destinasi wisata favorit, yang selama ini ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di Provinsi Aceh.

Kebijakan tersebut diambil, mempertimbangkan tingkat penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19) di ibu kota Provinsi Aceh tersebut, dinilai begitu landai. Hal itu diklaim karena kesadaran warga kota untuk mewaspadai COVID-19 terus meningkat. “Destinasi wisata yang indoor, kita harapkan minggu depan ini sudah bisa kita buka,” terang Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, Iskandar, Sabtu (6/6/2020).

Bahkan dalam beberapa hari terakhir, di Kota Banda Aceh diklaim tidak terdapat pasien positif COVID-19. Sehinga harus memiliki perlakuan yang berbeda dibandingkan daerah atau provinsi lain di Indonesia.

Sebelumnya, Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh menutup berbagai tempat wisata. Hal itu untuk menghindari penyebaran virus corona jenis baru sejak Senin, 16 Maret 2020 silam. “Karena kita melihat situasi dan kondisi di Banda Aceh ini, tidak terjadi peningkatan,” sebutnya.

Iskandar menyebut, Dinas Pariwisata telah menata sejumlah tempat wisata di antaranya, Taman Meuraxa, Taman Kuliner Ulee Lheue, PLTD Apung, dan Kapal di Atas Rumah, agar tetap terjaga selama masa pandemi. Sehingga destinasi wisata tersebut tetap memberi rasa nyaman dan aman, bagi pengunjung ketika dibuka kembali. “Kita lakukan penataan, sehingga pada saat nanti sudah dibuka kembali, masyarakat bisa mengunjungi tempat wisata tersebut dalam keadaan baik,” tuturnya.

Dispar Kota Banda Aceh berharap, dengan dibukanya sejumlah tempat wisata dapat memulihkan perekonomian masyarakat, setelah tiga bulan lebih mati suri. Dan bila dibuka kembali, semua wisatawan yang berkunjung harus mematuhi protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, dan tidak membuat kerumunan. “Kita harapkan masyarakat nantinya bisa berjualan lagi, aktifitas ekonomi juga akan bangkit kembali akibat tempat wisata akan beroperasi kembali,” tandas Iskandar. (Ant)

Lihat juga...