Covid-19 dan Rasionalitas Kita

OLEH HASANUDDIN

PENYEBARAN Covid-19 terus meluas, belum terlihat tanda-tanda bahwa kita telah dapat mengatasi pandemi ini sebagaimana sejumlah negara yang telah berhasil mengatasinya, sekali pun vaksin anti Covid-19 belum ditemukan.

Banyak pertanyaan yang bisa kita ajukan atas kenyataan tersebut. Namun, yang paling penting dari sekian pertanyaan itu adalah sudahkah kita bertindak secara rasional?

Dari berbagai catatan, komentar, ulasan, di berbagai media, maupun program aksi yang dilakukan pemerintah, pada umumnya dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak tindakan irasional, tindakan asal-asalan yang kita lakukan. Baik oleh pemerintah, maupun masyarakat. Namun peran penting pemerintah, tentu lebih utama untuk menjadi perhatian kita, karena masyarakat bagaimana pun tindakannya akan sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah, jika rasional, akan dipatuhi masyarakat. Namun sebaliknya jika tidak rasional tentu sulit mengajak masyarakat mematuhinya.

Selanjutnya ada tindakan pemerintah yang harus diakui telah rasional. Misalnya yang dilakukan melalui Satgas Nasional yang dipimpin Kepala BNPB. Ada pula tindakan yang irasional, yang dilakukan pemerintah. Misalnya penggunaan anggaran yang irasional pada program pelatihan Kartu Prakerja.

Anggaran sebesar Rp20 triliun itu seolah menguap entah ke mana. Pada anggaran sebesar itu, jika digunakan secara tepat, dalam rangka mengatasi Covid-19, pasti memiliki dampak signifikan untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Hal irasional lainnya adalah  pelonggaran PSBB yang terlalu dini. Sungguh tidak masuk akal bahwa langkah pelonggaran itu ditempuh, justru di saat semakin meningkatnya ekskalasi penyebaran Covid-19.

Lihat juga...