Harga Cabai Turun Untungkan Pedagang Makanan di Lamsel
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional Lampung Selatan (Lamsel) alami penurunan. Meski dikeluhkan sejumlah petani, harga cabai yang turun disambut positif oleh pemilik usaha makanan.
Nurci, pemilik usaha warung makan ayam, ikan bakar di Desa Rangai Tritunggal, Kecamatan Katibung memastikan keuntungan meningkat. Peningkatan keuntungan disebutnya karena biaya operasional pembelian bahan baku pembuatan sambal bisa ditekan.
Sebelumnya pada level pedagang di pasar tradisional harga cabai merah mencapai Rp50.000, cabai rawit Rp60.000 per kilogram. Memasuki pertengahan Mei hingga awal Juni cabai merah dijual Rp10.000 dan cabai rawit Rp15.000 per kilogram.
“Bagi masyarakat Sumatera sangat menyukai makanan yang mengandung unsur pedas dengan cabai sehingga saat harga turun membantu sejumlah pemilik usaha makanan yang melengkapi menunya dengan sambal,” terang Nurci saat ditemui Cendana News, Sabtu (6/6/2020)
Selama harga cabai murah ia memilih membeli dalam jumlah banyak dan menyimpannya dalam lemari pendingin. Sebagian disimpan utuh dan diblender.
Selera pedas pelanggan untuk sambal menu ikan bakar, ayam bakar kerap memakai cabai merah dan rawit. Ia mengaku cita rasa sambal akan menyesuaikan jumlah yang diulek. Pelanggan kerap meminta level kepedasan sambal tingkat sedang hingga pedas super. Harga cabai yang murah membuat selera konsumen bisa dipenuhi.
“Pasokan cabai yang melimpah membuat pedagang menjual murah daripada busuk tidak laku,” terang Nurci.
Senada dengan Nurci pedagang makanan bernama Aida mengaku sambal cabai sangat mutlak. Pelanggan yang memiliki selera pedas menyesuaikan lidah orang Sumatera membuat cabai sangat diperlukan. Menu yang kerap membutuhkan sambal di antaranya ikan tongkol pedas, ayam bakar, gulai dan menu sambal hijau yang direbus.