Harumnya Bakcang Berbungkus Daun Pandan, Sehat dan Mengenyangkan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Stevani, warga asal Bangka yang menetap di Teluk Betung menyebut membuat bakcang dalam rangkaian Peh Cun atau Ba Chuan. Permintaan biasanya berasal dari tetangga dan kerabat yang ingin menikmati. Ia memilih menggunakan daun pandan khusus agar bakcang yang dibuat memiliki aroma wangi.
“Sebelumnya saya membuat bakcang dengan kemasan daun pisang atau bambu, namun kali ini memakai daun pandan,” cetusnya.
Kue dengan nama lain zongzi disebut Stevani dibuat olehnya dengan bahan ketan dan sejumlah isian. Beras ketan yang telah dibersihkan selanjutnya akan dikukus lalu dihamparkan pada nampan atau diaron agar dingin. Campuran saat proses mengukus beras berupa bawang putih yang ditumis, garam dan kecap asin.
Sembari mengukus beras ketan hingga matang ia menyiapkan bahan isian meliputi daging ayam, tempe, tahu, cabe dan kacang tanah. Semua bahan isian dibuat dengan cara menumis campuran dari daging, kecap, saus tiram, gula pasir, merica bersama kacang, tempe.
“Beras ketan yang diaron akan dimasukkan dalam daun pandan selanjutnya isian dimasukkan pada ketan,” terang Stevani.
Ketan yang telah diberi isian dibungkus rapat berbentuk segitiga sama sisi. Proses membungkus diperkuat dengan tali plastik atau bambu agar tidak terlepas. Penggunaan daun pandan yang panjang menurutnya memudahkan proses membungkus menjadi tiga lapis agar ketan tidak mudah lepas. Setelah dikemas proses pengukusan dilakukan satu jam agar lebih matang.
Herman, salah satu warga Teluk Betung menyebut menyantap bakcang tepat dilakukan pagi hari. Sebab dengan bahan karbohidrat dari ketan serta isian lauk sama dengan seporsi nasi saat memakan dua bungkus bakcang. Aroma wangi daun pandan jadi penggugah selera saat menyantapnya.