Hujan Turun Selama Tiga Hari, Konawe Utara Kembali Dilanda Banjir
Lokasi terdampak banjir yang terjadi saat ini, juga merupakan lokasi yang menjadi titik dampak banjir di 2019 lalu. Salah satu penyebab banjir adalah curah hujan yang tinggi, dan hujan turun tidak pernah berhenti hingga tiga hari tiga malam berturut-turut sehingga air sungai meluap. “Sungai Lalindo, sungai Langkikima sesuai informasi warga yang meluap sungai Langkikima dengan sungai Landawe. Yang kami khawatirkan pengalaman tahun-tahun kemarin, apalagi di 2019 lalu kalau sungai Lasolo sudah naik, makanya kami tidak berhenti untuk memantau terus perkembangannya,” tandasnya.
Tahun lalu, Kabupaten Konawe Utara dilanda banjir besar yang terjadi sejak 2 Juni 2019. Banyak rumah warga hanyut dan terendam. Kerugian pun ditaksir mencapai Rp674,8 miliar lebih. Kerugian terbesar pada kerusakan infrastruktur seperti jembatan, jalan, jaringan listrik Rp436, 96 miliar.
Ada empat jembatan hanyut, dan empat unit jembatan tidak bisa diakses. Dan jembatan yang menghubungkan Sultra dengan Sulteng sempat terputus. Selanjutnya perumahan dan permukiman penduduk Rp66,4 miliar, mengingat ada 370 unit rumah penduduk yang hanyut dan 1.962 unit terendam air.
Sarana dan prasarana pendidikan Rp18,9 miliar lebih mengingat ada 14 Sekolah Dasar, lima unit SMP, satu unit SMA, TK sebanyak 17 unit, dan PKBM satu unit. Sedangkan sarana dan prasarana kesehatan Rp2,49 miliar karena ada empat unit puskesmas, empat puskesmas pembantu, satu unit gudang obat, dan satu unit polindes yang terdampak banjir.
Untuk kerugian pertanian mencapai Rp43 miliar, perkebunan Rp76,9 miliat. Lahan yang terdampak sawah 970,3 hektare, jagung 83,5 hektare, laiinya 11 hektare, dan tambak 727,4 miliar. Sementara, kerugian koperasi dan UMKM Rp2,1 miliar, perdagangan Rp600 juta, lingkungan hidup Rp7,8 miliar, pangan Rp306 juta, serta pemerintahan desa Rp4,67 miliar. (Ant)