Kementerian Pertahanan Dorong Pengembangan Ketahanan Pangan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Ketahanan pangan diharapkan bisa mengantisipasi dampak wabah penyakit, jika suatu saat terjadi lagi di Indonesia. Untuk mewujudkannya, Kementerian Pertahanan melakukan sinergi lintas kementerian dalam upaya mengembangkan food estate.

Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyatakan, kekuatan ketahanan pangan tidak kalah pentingnya dengan kekuatan senjata.

“Terlebih dalam menghadapi situasi seperti saat ini. Jadi, Indonesia harus memiliki cadangan pangan yang memadai,” kata Trenggono melalui keterangan tertulis, Kamis (25/6/2020).

Trenggono menyatakan Kementerian Pertahanan menginginkan adanya peningkatan ketahanan pangan untuk mengantisipasi dampak wabah penyakit seperti Covid-19 yang bisa saja terjadi kembali di masa depan.

“Belajar dari situasi yang terjadi, Covid-19 telah berdampak tidak hanya pada kesehatan tetapi juga berdampak terhadap ketahanan ekonomi nasional. Kalau kita lihat sejarah perang, kalau kita miliki senjata tanpa kekuatan cadangan pangan akan kocar–kacir juga,” ungkapnya.

Untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, maka Kemhan bersinergi bersama dengan instansi terkait antara lainnya yakni Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Kementerian BUMN untuk mempersiapkan pengembangan kawasan food estate, diantaranya di Kalimantan Tengah.

“Kita harus punya cadangan pangan dan punya lahan tetap untuk tanaman pangan yang akan dikembangkan. Jadi lahan tersebut tidak boleh berubah fungsi,” ungkapnya.

Trenggono menyebutkan ada tiga tanaman utama yang perlu dikembangkan untuk ketahanan pangan nasional yakni tanaman padi, jagung dan singkong.

Lihat juga...