Pandemi Covid-19, Minat Belajar Pasar Modal Meningkat

Editor: Makmun Hidayat

SEMARANG — Pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan transaksi pasar modal di Indonesia, termasuk di Jateng. Di tingkat nasional, penurunan transaksi mencapai Rp1 triliun per hari, sementara di tingkat Jateng, sebesar Rp 200 miliar per bulan.

“Transaksi pasar modal secara nasional, selama pandemi ini mengalami penurunan. Jika biasanya nilai transaksi mencapai Rp11 triliun perhari pada 2019, di tahun 2020 transaksi hanya Rp10 triliun per hari. Transaksi di Jateng juga mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019. Jika tahun lalu mencapai Rp2 triliun per bulan, sementara saat pandemi Covid-19 hanya berkisar Rp1,7 triliun per bulan,” papar Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Semarang, Fanny Rifqi di Semarang, Selasa (30/6/2020).

Namun di satu sisi, jika nilai transaksi menurun, jumlah investor saham di Jateng, selama pandemi justru mengalami kenaikan.

“Contohnya di Kota Semarang, sejak pandemi Covid-19, di bulan Mei 2020 jumlah investor ada 26.094. Ini meningkat jika dibandingkan pada Desember 2019 berjumlah 24.063 investor saham,” terangnya.

Kepala Perwakilan BEI Semarang, Fanny Rifqi memaparkan jumlah investor pasar modal di Jateng, selama pandemi justru mengalami kenaikan, saat ditemui di Semarang, Selasa (30/6/2020). -Foto Arixc Ardana

Kenaikan tersebut juga memengaruhi transaksi pergerakan pasar saham. Hal ini menurutnya karena masyarakat, tertarik untuk bermain di pasar saham saat keadaan work from home. Beberapa saham pun menjadi incaran investor selama pandemi Covid-19, diantaranya farmasi, telekomunikasi dan customer goods.

Lihat juga...