Pedagang Hewan Kurban di Lamsel Masih Sepi Pesanan

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Sejumlah pemilik usaha ternak sapi dan kambing di Lampung Selatan, mengaku menjelang hari raya Iduladha ini belum mengalami peningkatan permintaan.

Turipto, peternak sapi di Desa Sripendowo, Kecamatan Ketapang, menyebut belum mendapat pesanan hewan kurban, meski Iduladha atau dikenal ibadah kurban (uddiyyah) dijadwalkan pada 30 Juli mendatang.

Pada tahun sebelumnya saat ibadah kurban ia bisa mendapat permintaan lima ekor sapi. Pembeli berasal dari sejumlah warga yang melaksanakan arisan hewan kurban dan perseorangan. Harga satu ekor sapi jenis peranakan ongole, menurutnya berkisar Rp19 juta hingga Rp25 juta, menyesuaikan kondisi ternak.

Masa pandemi Covid-19 dengan adanya anjuran untuk mengutamakan bersedekah berupa uang, membuat permintaan hewan kurban akan berkurang. Saat ini, ia mengaku baru mendapat pesanan satu ekor sapi untuk kebutuhan hewan kurban.

“Masa pandemi Covid-19 ikut mempengaruhi tren untuk berkurban, terlebih tahun ini akrivitas naik haji dihentikan sementara, meski sebagian masih tetap akan menjalankan ibadah kurban,” terang Turipto, saat ditemui Cendana News, Jumat (26/6/2020).

Turipto menyebut, usaha ternak sapi mengandalkan hari raya Idulfitri dan Iduladha. Saat Idulfitri, permintaan daging sapi kerap meningkat dari pedagang untuk tradisi prepekan. Namun selama masa pandemi Covid-19, hari raya Idulfitri dan Iduladha dilakukan dengan cara sederhana.

Jonu, pemilik usaha jual beli ternak sapi, juga mengaku penjualan sedang lesu. Permintaan stabil menurutnya berasal dari sejumlah pemilik usaha rumah makan, pembuatan bakso yang tetap beroperasi. Ternak sapi untuk kebutuhan hewan kurban mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Lihat juga...