Pedagangnya Positif Terinfeksi COVID-19, Pemkab Gresik Tutup Pasar Krempyeng

Suasana Pasar tradisional Gresik PPI di Jalan Jepara, Krembangan, Kota Surabaya, ditutup mulai Rabu (15/4/2020) hingga 14 hari ke depan menyusul adanya temuan 26 kasus COVID-19 di kawasan tersebut – foto Ant

GRESIK – Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, langsung menutup dan menghentikan aktivitas Pasar Krempyeng yang ada di Jalan Gubernur Suryo. Hal itu dilakukan, setelah adanya temuan pasien positif COVID-19 dari aktivitas di pasar rakyat tersebut.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Gresik, drg Saifudin Ghozali mengatakan, temuan jumlah pasien positif di pasar tersebut tercatat mencapai 10 pedagang dan menjadi menyumbang jumlah pasien terbanyak di Kamis (11/6/2020).

Penutupan pasar yang juga pusat ekonomi rakyat di Kabupaten Gresik itu dilakukan selama tujuh hari, yaitu antara 11 hingga 18 Juni 2020. “Penutupan ini untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di wilayah ini,” kata Saifudin, yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik itu. Dengan tambahan pasien positif dari pasar Krempyeng, total jumlah tambahan pasien terkonfirmasi positif pad aKamis (11/6/2020) ada 19 pasien. Masing-masing dari klaster Pasar Krempyeng, Klaster Surabaya, Tranmisis local, dan sisanya masih dalam pendalaman.

Sehingga, total pasien positif di Kabupaten Gresik kini mencapai 266 pasien. Dengan perincian, yang masih dirawat 196 pasien, sembuh 43 pasien, dan meninggal dunia 27 pasien. “Meski hari ini ada tambahan pasien positif cukup tinggi 19 pasien, namun hari ini juga ada kabar baik yakni empat pasien sembuh, masing-masing dari Kecamatan Kebomas dua orang, dan sisanya dari Kecamatan Driyorejo dan Kecamatan Gresik,” rinci Saifudin.

Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik, AM Reza Pahlevi mengatakan, untuk pasien dalam pengawasan (PDP) di Gresik kini ada 343 pasien. Yang masih dalam pengawasan 175 orang, selesai pengawasan 159 orang dan meninggal sembilan orang. Selanjutnya Orang Dalam Risiko (ODR) mencapai 1.148 orang, ODR lepas pengawasan 1.111 orang dan orang tanpa gejala (OTG) tercatat 285 orang. (Ant)

Lihat juga...