Pemkot Semarang Buka Opsi ‘New Normal’ Secara Parsial

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Walaupun jauh dari New Normal secara keseluruhan, tetapi pihaknya masih membuka opsi untuk menjalankan kebijakan tersebut secara parsial, atau menjalankan New Normal pada beberapa sektor. Sektor yang sangat mendesak adalah sektor tempat ibadah dan olah raga.

“Dasarnya nanti sesuai dengan Menteri Agama dan juga beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengelola ibadah, apabila bersepakat akan dibuat pernyataan,” jelasnya.

Sejauh ini, baru Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman yang sudah menjalankan ibadah salat berjamaah, meski baru sebatas untuk pelaksanaan salat Jumat.

Dalam pelaksanaannya juga diterapkan protokol kesehatan yang ketat. Mulai penggunaan masker, pengecekan suhu badan sebelum masuk masjid, hingga pengaturan jarak antar jamaah saat di dalam masjid.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, menandaskan, data per 3 Juni 2020, jumlah kasus positif covid-19 di Kota Semarang, meningkat menjadi 129 kasus, sementara pasien positif covid yang meninggal dunia sebanyak 44 orang. Bertambah 3 orang, dari data per 1 Juni 2020.

“Kita melihat tren kasus positif covid-19 memang meningkat, meski tingkat kesembuhan juga bertambah, dari 270 per 1 Juni menjadi 278 pada hari ini (Rabu-red). Jika melihat angka-angka tersebut, rasanya sulit untuk bisa menerapkan new normal dalam waktu dekat,” paparnya.

Sementara, salah seorang warga Semarang, Nining Abdulah, mengaku terkejut dengan peningkatan jumlah pasien covid-19 di Kota Semarang, padahal angka tersebut sempat menurun tajam.

“Saya selalu update, lewat laman siagacorona.semarangkota.go.id, selain itu memantau dari kabar berita. Awalnya senang karena sudah banyak yang sembuh dan kasus positif turun banyak, namun tiba-tiba ada klaster baru dan jumlah kasus positif terus meningkat,” paparnya.

Lihat juga...