Pengibaran Bendera Jadi Sarana Edukasi Generasi Muda
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Peringatan hari lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni tetap dilaksanakan oleh warga Lampung Selatan (Lamsel) meski di tengah pandemi virus corona, yakni dengan pengibaran bendera merah putih.
Edi Gunawan, salah satu warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan menyebutkan, pengibaran bendera jadi sarana edukasi historis bagi generasi muda. Anak anak yang sementara waktu melakukan kegiatan belajar dari rumah perlu diingatkan makna kelahiran Pancasila.
Pada kondisi normal ia menyebut para pelajar akan melakukan kegiatan upacara bendera dan sejumlah lomba di sekolah. Namun selama pandemi Covid-19 sejumlah kegiatan dihentikan sementara.
“Normalnya saat hari lahir Pancasila kerap ada kegiatan lomba yang akan menjadi pengingat pentingnya makna persatuan, pluralisme dan kebhinekaan sehingga penting untuk mengingat makna ideologi negara kita,” terang Edi Gunawan saat ditemui Cendana News, Senin (1/6/2020).
Memasang bendera merah putih saat hari lahir Pancasila menurut Edi Gunawan sekaligus mengajarkan sejarah.
“Selain mengibarkan bendera merah putih saya juga meminta anak menghapalkan Pancasila yang hari lahirnya diperingati setiap 1 Juni,” cetusnya.
Kepala Desa Pasuruan, Sumali, menyebutkan, setiap peristiwa penting kenegaraan pihaknya mewajibkan warga untuk mengibarkan bendera merah putih. Untuk hari lahir Pancasila langkah tersebut didukung dengan adanya surat Sekretaris Daerah Lamsel Nomor 019.1/1882/IV.01/2020 perihal pengibaran bendera merah putih.
“Pengibaran sesuai anjuran dilakukan selama satu hari penuh,” terang Sumali.
Pengibaran bendera merah putih yang juga dipantau oleh Banbisa Koramil 421-03/Penengahan, Polsek Penengahan jadi cara meningkatkan kesadaran nasionalisme. Meski pada masa pandemi upacara pengibaran bendera yang kerap dilakukan sementara tidak dilakukan, namun semua warga mengibarkan bendera.