Permintaan Ikan di Lamsel Melonjak Selama Pandemi Covid-19
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Masa kerja dari rumah (work from home) pada masa pandemi Covid-19 ikut dongkrak permintaan ikan laut. Lukman, salah satu pedagang ikan laut di pasar Gudang Lelang, Teluk Betung, Bandarlampung menyebutkan tren konsumsi ikan yang naik dipengaruhi nilai gizi dan ingin melakukan kreasi olahan.
Harga yang terjangkau dalam bentuk ikan segar produk turunan berupa ikan giling dipilih masyarakat umum dan pemilik usaha kuliner. Rata rata ikan laut dan air tawar dijual seharga mulai Rp15.000 hingga Rp150.000 per kilogram sesuai jenis.
“Sebagian warga masih belum kembali bekerja secara normal dan dengan membeli ikan laut bisa menjadi kesempatan untuk melakukan kreasi kuliner bagian kegiatan bekerja dari rumah, semakin banyak ibu rumah tangga ingin memasak,” terang Lukman saat ditemui Cendana News, Sabtu (6/6/2020).
Memasuki masa transisi normal baru atau new normal, permintaan ikan laut semakin meningkat. Pasalnya sejumlah sektor usaha kuliner kembali beroperasi. Selain sejumlah warung makan, restoran, para pemilik usaha pembuatan kerupuk ikan, pempek, tekwan, bakso ikan kembali operasi.
Pedagang cilok, pempek, bakso ikan yang kerap mangkal di lapangan Enggal menyebutkan, meski menerapkan protokol kesehatan, masa new normal memberi dampak positif sektor usaha kuliner. Semula permintaan ikan hanya mencapai 50 kilogram perhari kini ia bisa memasok sekitar 100 kilogram ikan laut ke sejumlah warung makan.
“Dampaknya mulai bagus bagi ekonomi masyarakat yang menggantungkan pada sektor berjualan perikanan budidaya dan tangkap,” cetusnya.
Ningrum,pemilik usaha ikan giling di pasar yang sama menyebut mulai menerima pesanan rutin. Pemesan dominan merupakan pemilik usaha berbahan ikan. Selama masa pandemi Covid-19 ia hanya menerima rata rata 20 kilogram daging ikan giling. Selanjutnya selama Ramadan meningkat 50 kilogram per hari.