Poktan Sinar Bahagia Nita Jadi Tempat Berbagi Ilmu Holtikultura di Sikka
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
MAUMERE — Kelompok tani yang ada di Kabupaten Sikka Provinsi Nusa tenggara Timur (NTT) cukup banyak dan sejak dahulu sudah terbentuk, namun belum ada yang khusus menampung petani holtikultura.
Banyak kelompok tani yang memang dibentuk namun anggotanya banyak yang hanya petani sambilan bukan petani murni sehingga terkadang hanya bebarapa anggota kelompok saja yang aktif.
“Sejak awal saya disuruh membentuk kelompok tani tapi saya tidak mau karena banyak kelompok tani yang sudah terbentuk anggotanya ada yang tukang ojek dan guru,” kata Eustakius Bogar, ketua kelompok tani Sinar Bahagia Desa Nitakloang Kecamatan Nita Kabupaten Sikka, NTT, Senin (91/6/2020).
Eus sapaannya menyebutkan, para anggota kelompok tani tersebut bukan petani murni dan anggotanya heterogen sehingga dirinya tidak mau membentuk kelompok tani kalau hanya sekedar mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Sang adik menyuruh membentuk kelompok dan ia katakan kalau mau bentuk kelompok tani, anggotanya harus petani holtikultura semua, sehingga adiknya pun, bergerak sendiri mencari anggota, bahkan menyiapkan nama kelompok.
“Adik saya yang bergerak mencari anggota dan memberi nama kelompok taninya Sinar Bahagia. Mereka datang ke saya dan mengatakan kelompok tani sudah terbentuk dan saya sebagai ketuanya,” ungkapnya.
Anggota kelompok tani Sinar Bahagia Verentinus Wenger yang juga adik dari Eus mengaku dirinya mencari sendiri 20 orang petani holtikultura di desanya yang mau diajak bergabung hingga memberi nama kelompok.